Kesan pertama saya saat melihat buku Aku, Meps, dan Beps adalah ceria. Setidaknya, energi
itu terpancar dari sampulnya yang berwarna oranye dan ilustrasi seorang gadis
kecil bergigi kelinci yang tersenyum lebar. Keceriaan itu ternyata terus terbawa
ketika saya mulai membaca halaman demi halaman. Tema yang acak dan lompat-lompat
justru menjadi ciri khas buku ini dalam bercerita, layaknya seorang bocah. Saya
seperti diajak Soca ‘bermain’ ke masa kecilnya. Seru, lucu, gemas, dan menyenangkan!
Dimulai dari penjelasan tentang sosok Aku (Soca), Meps (Sang Ibu), dan Beps
(Sang Ayah). Kemudian, Soca menceritakan kebiasaan-kebiasaan Meps dan Beps di
rumah, makanan dan camilan favoritnya, hewan-hewan ‘peliharaan’nya yang diberi
nama unik, serta film kartun dan permainan kesenangannya. Juga tentang sekolah
baru dan penyebab seringnya Soca bolos, lalu cerita tentang hewan peliharaan
lagi, kesaktian Meps, dan ditutup dengan cita-cita Soca.
Dari semua tema acak di atas, tentu yang menjadi sentral adalah tokoh Soca,
Meps, dan Beps. Keluarga kecil ini memang bukan keluarga yang sempurna. Masing-masing
punya kekurangan yang justru saling melengkapi. Ketika Meps suka marah-marah,
maka ada Beps yang super sabar dan nyaris tak pernah marah. Atau saat Meps
sibuk sekali di kantor, tapi ada Beps menemani Soca jalan-jalan bersama Fluff.
Kekurangan Meps dan Beps membentuk Soca menjadi anak yang ‘unik’. Walau
mengaku deg-degan saat dimarahi Meps Si Ibu Singa, Soca tetap dekat dan terbuka
dengan ibunya. “Kalau nanya apa Bahasa
Indonesianya, suatu kata Bahasa Inggris, aku langsung disuruh belajar atau les
Bahasa Inggris. Aku kan mau tahu jawabannya. Bukan les Inggrisnya! Aduh, Meps!”
protes Soca. Kekurangan serta kelebihan Meps dan Beps pun diwarisi pada Soca. Seperti
Meps, Soca pelupa dan malas mandi namun senang membaca. Seperti
Beps, Soca hobi bermain games dan kreatif.
Meski bercerita dari sudut pandang seorang anak kecil, Aku, Meps, dan Beps tak hanya layak
dibaca anak-anak. Ia adalah sebuah buku keluarga yang ringan dan lengkap. Orang
dewasa pun bisa belajar dari buku ini. Para Ibu bisa meniru kebiasaan Meps membacakan
buku cerita untuk Soca dan menyontek resep Air Jahe dan Kue Ceki milik Meps. Para Ayah bisa
mengadaptasi kreativitas Beps. Kekacauan-kekacauan kecil yang diceritakan di
buku ini menunjukkan pada kita bahwa tak perlu sempurna untuk menjadi keluarga bahagia.
Selain karena cerita yang sederhana dan jenaka, buku ini semakin hidup
berkat ilustrasi bikinan Cecillia Hidayat. Bagi saya, fungsi ilustrator sama
pentingnya dengan penulis. Dia bukan hanya sebagai pelengkap dan pemanis. Ilustrasi
Cecil membantu pembaca memvisualisasikan tokoh dan kejadian di buku ini. Bahkan
Cecil menggambarkannya secara detail dan kreatif. Beberapa ilustrasi favorit
saya adalah saat Cecil menggambarkan Meps yang memang senang sekali memakai
kain. That’s so Mbak Reda! Atau
ketika Cecil menerjemahkan ‘permusuhan’
Soca dengan sayuran. Pokoknya, di buku ini, saya resmi ngefans sama Cecillia Hidayat!
Satu kekurangan buku ini: kurang tebal! Pasti banyak kisah seru lainnya
yang Soca maupun Meps belum ceritakan. Salah satunya, soal dengkuran nyaring
Beps yang sempat disebut di “Surat dari Penerbit.” Khawatir bagian itu terlewat,
saya sampai membaca ulang. Dua kali! Tapi ternyata, memang tidak ada. Saya sungguh
penasaran, kira-kira, Meps senewen enggak
ya, dengar dengkuran Beps? Atau bahkan, pindah tidur ke kamar mandi lagi,
persis ketika kesal dengan Kuku? Haha. Mungkin, kisah itu bisa diceritakan di buku
jilid 2, 3, 4, 5, dan seterusnya! Permisi
ya Soca dan Meps, jangan lupa dan malas menulis lanjutan buku ini, lho ya!*
Begini dulu, deh. Nanti kalau
ada lagi, saya tambahkan.**
-Em-
Aku, Meps, dan Beps
Ditulis oleh Soca Sobhita & Reda Gaudiamo
Digambari oleh Cecillia Hidayat
xvi + 89 halaman
Diterbitkan oleh POST Press
Cetakan Pertama: September 2016
Skor [Sudut Em]: 9 dari 10
*Terinspirasi kalimat Soca dan Meps.
**Terinspirasi dua kalimat terakhir di buku ini.
**Terinspirasi dua kalimat terakhir di buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
(harap tidak mencantumkan tautan aktif)